Rabu, 22 Oktober 2014

Pendidikan Biologi UNRIKA adakan Seminar Aqua Qultur

Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Riau Kepulauan Batam mengadakan seminar bulanan yang dilaksanakan pada  pukul 18.30 WIB s.d selesai bertempat di Ruang FKIP C.129 UNRIKA Batam, dengan tema  :  Peluang dan Tantangan Pengembangan Perikanan di Indonesia dengan  Pembicara            : Prof. Muchlisin Z.A., Ph.D dengan Peserta Seluruh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bilogi UNRIKA Batam yang berjumlah 200 an orang.
Menurut Prof. Muchlisin Z.A., Ph.D mengatakan “Beberapa permasalahan dalam budidaya perikanan diantaranya adalah Tingginya Harga Pakan, Kualitas Bibit Rendah, Spesies Asing, Penyakit, Pencemaran, Ketrampilan Petani Ikan Rendah”.

Potensi Perairan yang ada di Indonesia berupa Perairan Laut dan Perairan Daratan .Perairan Laut : Panjang garis pantai 2.310 km, Perairan teretorial 295.370 km2  km2 (ZEE 238.807 km2), Sekurang-kurangnya 119 buah pulau, 450 spesies ikan karang dan 120 spesies karang (Rudi, 2011). Perairan Daratan : Terdapat 73 sungai-sungai besar, Rawa gambut (misalya Rawa  Singkil dan Rawa Tripa), Danau (Danau Laut Tawar dan Danau Aneak Laot),  Tercatat lebih dari 114 spesies ikan air tawar (15 spesies diantaranya bernilai ekonomi tinggi (Muchlisin dan Siti Azizah, 2009).
 Kemiskinan merupakan factor utama bagi para nelayan yang ada di Indonesia, dari data Nasional: Data KKP (2006), sekitar 32% dari 16,42 juta masyarakat pesisir berada dibawah garis kemiskinan, Martadiningrat (2009), 90% masyarakat nelayan Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. dan Data Lokal (Aceh) : The World Bank (2008), dari 975.374 KK,  510.633 KK (52.35%) hidup dibawah garis kemiskinan.
 Menurut salah satu Dosen UNRIKA FKIP Biologi Ramses Firdaus., S.Pi.,M,Si Berpendapat bahwa beberapa permasalahan dalam perikanan tangkap  yaitu : Tingkat Pendidikan Relatif Rendah, Tidak ada ketrampilan tambahan, Pola Hidup (Manej. Waktu & Keuangan), Bukan Pemilik Modal, Harga BBM Tinggi, Perubahan Iklim, Pencemaran, Degradasi Habitat, Pencemaran Perairan.
Rekomendasi yang harus dilakukan pemerintah :
1.      Pemberdayaan ikan lokal ekonomsi tinggi  yang bersifat herbovora sbg ikan kartget budidaya
2.      Membekali nelayan dengan usaha alternatif (diversifikasi usaha), untuk itu diperlukan ketrampilan tambahan: membentuk pusat-pusat inkubasi bisnis nelayan (Pendekatan ilmu dan teknologi)
3.      Pembentukan Bank Perkreditan Nelayan (BPN) (Pendekatan modal)
4.      Memperluas kesempatan belajar (pendirian SMK & Akademi Kelautan dan Perikanan).
- Penyediaan beasiswa anak pelaku utama kelautan dan perikanan.
- Jalur masuk khusus bagi anak nelayan ke PT.
5.      Perlu dibangun fasilitas pengolahan/ daur ulang oli bekas (oil refinery).
6.      Penetapkan suaka-suaka kawasan perlindungan laut (Marine protected area)  dan Rehabilitas hutan bakau dan terumbu karang
7.      Kerjasama yang saling mengutung dari pihak pemerintah – swasta – dan perguruan tinggi perlu digalakkan terutama dalam penelitian dan penyusunan perencanaan pembangunan kelautan dan perikanan.


 Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dahrul Aman Harahap, S.Pt., M.M., M.Pd. sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni , Notowinarto, M.Si (sebagai Wakil Dekan I FKIP UNRIKA Batam ) dan Nurhaty Purnama Sari M.Pd ( sebagai Kaprodi Pendidikan Biologi ) serta dosen tetap yang ada di program studi pendidikan biologi unrika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar