DAHRUL AMAN HARAHAP |
Kesiapan tenaga kerja
indonesia menghadapi masyakarat ekonomi ASEAN tahun 2015 harus diantisipasi
oleh pemerintah dengan baik, dengan waktu yang hanya tinggal 1 tahun lagi
apakah tenaga kerja Indonesia siap bersaing, terutama masyarakat Kepulauan riau
khususnya batam yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan Singapura.
Dimana nantinya masyarakat dari tenage kerja asing/luar akan bebas masuk ke
indosenia tanpa aturan yang banyak mengikat.
Dilihat dari angkatan
kerja yang ada di batam bahwa tenaga kerja kita kebanyakan berada di level
menengah- ke bawah ( manager- operator) sedangkan posisi-posisi strategis/penting
dipegang oleh tenaga kerja asing yang mempunyai gaji yang sangat besar/lumayan dibandingkan
dengan tenaga kerja Indonesia. Hal ini juga tidak dapat di pungkiri karena
factor kemampuan dan pengetahuan serta bahasa. Dimana Perusahan Nasional,
Multinasional dan Perusahan Asing yang dapat bersaing di tingkat Global bahwa
factor Skill dan kemampuan berBahasa asing merupakan hal yang harus ada dan
dikuasai.
Dilihat dari perkembangan
angkatan tenaga kerja yang ada di Batam bahwa kebanyakan angkatan kerja yang
ada berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan pendidikannya secara
mandiri/sendiri dengan kuliah di berbagai perguruan tinggi yang ada di batam
yang mengakomodir kemauan mereka untuk kuliah dengan harapan nantinya selama 4
tahun sudah bisa menamatkan/menyelesaikan Strata satu (S-1). Akan tetapi yang menjadi
dilema lagi, apakah dengan tamatnya angkatan kerja tersebut S1 kemampuan mereka
meningkat baik dari segi keahlian dibidang kerjanya ataupun Bahasa Asing, ini
yang menjadi pertanyaan besar untuk dijawab dengan baik. Apabila kemampuan
mereka tidak meningkat maka institute pencetak sarjana tersebut perlu di
pertanyaan apakah hanya mengejar target banyaknya mahasiswa yang lulus kuliah
tanpa memperhatikan keahlian lulusannya.